GenZ Daily - Alasan seseorang melakukan tindakan Breadcrumbing, salah satu Red Flag dalam hubungan. Breadcrumbing sebuah tindakan manipulatif yang sering terjadi pada tahap pendekatan suatu hubungan.
Munculnya tindakan Breadcrumbing lantaran seseorang tersebut merasa lebih baik dibanding dengan pasangan yang Ia temui.
Selain itu tren kencan atau berkenalan melalui aplikasi pencari jodoh seperti Tinder diduga menjadi salah satu faktor munculnya Breadcrumbing.
Baca Juga: Terungkap! Aktor Song Deok Ho Akui Joki Wamil, Pernah Bintangi Drama Hospital Playlist dan D.P
Breadcrumbing adalah tindakan mengirimkan sinyal-sinyal sosial yang genit, tapi tidak berkomitmen (yaitu "remah roti") untuk memikat pasangan romantis tanpa mengeluarkan banyak usaha. Dengan kata lain, hal ini membuat seseorang tertarik.
Hampir serupa dengan "ghosting" perbedaanya adalah, jika ghosting biasanya menghilang dan tidak kembali. Sementara Breadcrumbing menghilang dan ada kemungkinan untuk kembali lagi.
Menurut Kelly Campbell, Ph.D., seorang profesor psikologi dan perkembangan manusia di California State University, San Bernardino, menyebutkan breadcrumbing "membuat seseorang tertarik secara romantis menggunakan forum online atau elektronik (misalnya: media sosial atau SMS) untuk menjaga ketertarikan seseorang terhadap Anda, meskipun Anda tidak pernah berniat untuk terlibat secara romantis dengan mereka."
Lantas apa alasan seseorang melakukan melakukan tindakan Breadcrumbing, berikut 5 alasan terjadinya Breadcrumbing.
- Menurut Campbell, orang melakukan breadcrumbing "karena harga diri mereka dipengaruhi oleh seberapa besar perhatian yang bisa mereka dapatkan dari orang lain." Meskipun alasan pasti dari perilaku ini berbeda-beda, ada beberapa pola psikologis yang ia tunjukkan tentang mengapa orang melakukannya.
- Mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. "Semakin banyak perhatian dari orang lain yang mereka pertahankan, semakin baik perasaan mereka tentang diri mereka sendiri," jelasnya.
- Mereka membutuhkan validasi dari orang lain. "Mereka tidak merasa nyaman atau percaya diri kecuali jika mereka mendapatkan kepastian terus-menerus dari orang lain bahwa mereka layak atau berharga," kata Campbell.
- Mereka narsis. "Seringkali, orang-orang ini memiliki kepribadian yang dicirikan oleh narsisme serta pendekatan yang dangkal terhadap hubungan," katanya. "Mereka tidak merasa bersalah karena memanipulasi orang lain dan bermain-main dengan emosi orang lain."
- Mereka sudah menjalin hubungan. "Alasan lain mengapa hal ini bisa terjadi adalah karena mereka sudah menjalin hubungan dengan seseorang namun masih mencari perhatian dari orang lain," ungkap Campbell.
Baca Juga: Agensi Bantah Acara Pernikahan Song Joong Ki dan Katy Digelar Bulan Maret, Sebut Masih Direncanakan
Demikian Breadcrumbing salah satu tindakan yang manipulatif dalam suatu hubungan yang sebaiknya diwaspadai.
***
Artikel Terkait
Link Main Tes Usia Mental yang Viral di Media Sosial Lengkap dengan Caranya
Link Nonton Drakor Mental Coach Jegal Sub Indo: Sinopsis Lengkap dan Pemainnya
Link Nonton Drakor Mental Coach Jegal Eps 1 Sub Indo: Perseteruan Jegal Gil & Gu Tae Man
World Mental Health Day: 5 Masalah Kesehatan Mental yang Kerap Dihadapi Remaja, Kenali Ciri-cirinya
Bacaan Doa untuk Kesehatan Mental dalam Islam Lengkap Arab, Latin dan Artinya